Senin, 06 Agustus 2012

TEMUAN ILMIAH MUKJIZAT NABI MUHAMMAD SAW MEMBELAH BULAN

BUKTI NYATA: TEMUAN ILMIAH MUKJIZAT NABI MUHAMMAD SAW MEMBELAH BULAN

Berbagai macam mukjizat telah
diberikan Allah SWT kepada
kekasihNya, Rasullah Muhammad
SAW untuk memberi kebenaran
atas Kerasulan yang
disandangnya. Salah satu mukjizat
dari berbagai mukjizat Rasulullah
Muhammad SAW, ialah “Membelah
Bulan”. Sebagaimana hadits
riwayat Abdullah bin Mas`ud
Radhiyallahu’anhu berikut ini, ia
berkata :
“Bulan terbelah menjadi dua pada
masa Rasulullah SAW lalu
Rasulullah SAW bersabda :
Saksikanlah oleh kalian.” (Shahih
Muslim No. 5010)
Hadist riwayat Anas RA, dia
berkata :

“Penduduk Makkah meminta
kepada Rasulullah SAW untuk
diperlihatkan kepada mereka satu
mukjizat (tanda kenabian), maka
Rasulullah SAW memperlihatkan
kepada mereka mukjizat
terbelahnya bulan sebanyak dua
kali.” (Shahih Muslim No. 5013)
Dalam temu wicara di televisi
bersama pakar Geologi Muslim,
Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar, salah
seorang warga Inggris
mengajukan pertanyaan
kepadanya, apakah ayat dari surat
Al-Qamar memiliki kandungan
mukjizat secara ilmiah? Maka Prof.
Dr. Zaghlul Al-Najar menjawabnya
sebagai berikut :
“Tentang ayat ini, saya akan
menceritakan sebuah kisah. Sejak
beberapa waktu lalu, saya
mempresentasikan di Univ. Cardif,
Inggris bagian barat, dan para
peserta yang hadir bermacam-
macam, ada yang muslim dan ada
juga yang bukan muslim. Salah
satu tema diskusi waktu itu
adalah seputar mukjizat ilmiah
dari Al-Qur’an.”
Salah seorang pemuda yang
beragama muslim pun berdiri dan
bertanya : “Wahai Tuan, apakah
menurut anda ayat yang berbunyi
“Telah dekat hari kiamat dan
bulan pun telah terbelah”
mengandung mukjizat secara
ilmiah?”
Maka professor pun
menjawabnya :
“Tidak, sebab kehebatan ilmiah
dapat diterangkan oleh ilmu
pengetahuan, sedangkan
mukjizat tidak bisa diterangkan
oleh ilmu pengetahuan, sebab ia
tidak bisa menjangkaunya.
Dan tentang terbelahnya bulan,
maka itu adalah mukjizat yang
terjadi pada Rasul terakhir
Muhammad shallallahu ‘alaihi
wassalam sebagai pembenaran
atas kenabian dan kerasulannya,
sebagaimana nabi-nabi
sebelumnya.
Dan mukjizat yang kelihatan,
maka itu disaksikan dan
dibenarkan oleh setiap orang
yang melihatnya. Andai hal itu
tidak termaktub di dalam kitab
Allah dan hadits-hadits Rasulullah
SAW, maka tentulah kami para
muslimin di zaman ini tidak akan
mengimani hal itu.
Akan tetapi, hal itu memang benar
termaktub di dalam Al-Qur’an dan
sunnah-sunnah Rasulullah
shallallahu alaihi wassalam. Dan
memang Allah ta’alaa benar-benar
Maha berkuasa atas segala
sesuatu”.
Dan setelah selesai Prof. Dr.
Zaghlul menyampaikan hadits
nabi tersebut, berdirilah seorang
muslim warga Inggris dan
memperkenalkan diri seraya
berkata : “Aku Daud Musa Pitkhok,
ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris.
Wahai tuan, bolehkah aku
menambahkan?”
Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar
menjawab : “Dipersilahkan
dengan senang hati.”
Daud Musa Pitkhok berkata :
“Aku pernah meneliti agama-
agama (sebelum menjadi muslim),
maka salah seorang mahasiswa
muslim menunjukiku sebuah
terjemahan makna-makna Al-
Qur’an yang mulia. Maka, aku pun
berterima kasih kepadanya, dan
aku pun membawa terjemahan
itu pulang ke rumah. Dan ketika
aku membuka-buka terjemahan
Al-Qur’an itu di rumah, maka surat
yang pertama aku buka ternyata
Al-Qamar. Dan aku pun
membacanya :
“Telah dekat datangnya saat itu
dan Telah terbelah bulan [1434].
Dan jika mereka (orang-orang
musyrikin) melihat suatu tanda
(mukjizat), mereka berpaling dan
berkata: “(Ini adalah) sihir yang
terus menerus”. Dan mereka
mendustakan (Nabi) dan
mengikuti hawa nafsu mereka,
sedang tiap-tiap urusan telah ada
ketetapannya[1435].” (QS. Al-
Qamar : 1-3)
[1434] Yang dimaksud dengan
saat di sini ialah terjadinya hari
kiamat atau saat kehancuran
kaum musyrikin, dan “terbelahnya
bulan”, ialah suatu mukjizat nabi
Muhammad SAW.
[1435] Maksudnya, bahwa segala
urusan itu pasti berjalan sampai
waktu yang Telah ditetapkan
terjadinya, seperti: urusan
Rasulullah dalam meninggikan
kalimat Allah pasti sampai pada
akhirnya yaitu kemenangan di
dunia dan kebahagiaan di akhirat.
sedang urusan orang yang
mendustakannya pasti sampai
pula pada akhirnya, yaitu
kekalahan di dunia dan siksaan di
akhirat.
Maka aku pun bergumam :
“Apakah kalimat ini masuk akal??
Apakah mungkin bulan bisa
terbelah kemudian bersatu
kembali?? Andai benar, kekuatan
macam apa yang bisa melakukan
hal itu???”
Maka, aku pun menghentikan dari
membaca ayat-ayat selanjutnya,
dan aku menyibukkan diri dengan
urusan kehidupan sehari-hari.
Akan tetapi Allah-lah Yang Maha
Tahu tentang tingkat keikhlasan
hamba-Nya dalam pencarian
kebenaran.
Maka aku pun suatu hari duduk di
depan televisi Inggris. Saat itu ada
sebuah diskusi hangat antara
presenter seorang Inggris dan 3
orang pakar ruang angkasa
Amerika Serikat. Ketiga pakar
antariksa tersebut pun
menceritakan tentang dana yang
begitu besar dalam rangka
melakukan perjalanan ke
antariksa.
Daripada itu, diantara diskusi
hangat tersebut adalah tentang
turunnya astronot menjejakkan
kakiknya di bulan, dimana
perjalanan antariksa ke bulan
tersebut telah menghabiskan
dana tidak kurang dari 100 juta
dollar.
Mendengar hal itu, presenter
terperangah kaget dan berkata :
“Kebodohan macam apalagi ini,
dana begitu besar dibuang oleh
AS hanya untuk bisa mendarat di
bulan?”
Mereka pun menjawab : “Tidak!
Tujuannya tidak semata
menancapkan ilmu pengetahuan
AS di bulan, akan tetapi kami
mempelajari kandungan yang ada
di dalam bulan itu sendiri, maka
kami pun telah mendapat hakikat
tentang bulan itu, yang jika kita
berikan dana lebih dari 100 juta
dollar untuk kesenangan manusia,
maka kami tidak akan
memberikan dana itu kepada
siapapun.”
Maka presenter itu pun bertanya :
“Hakikat apa yang kalian telah
capai sehingga demikian mahal
taruhannya?”
Mereka menjawab : “Ternyata
bulan pernah mengalami
pembelahan di suatu hari dahulu
kala, kemudian menyatu kembali!”
Presenter pun bertanya :
“Bagaimana kalian bisa yakin
akan hal itu?”
Mereka menjawab : “Kami
mendapati secara pasti dari
batuan-batuan yang terpisah dan
terpotong di permukaan bulan
sampai di dalam (perut) bulan.
Maka, kami pun meminta para
pakar geologi untuk menelitinya,
dan mereka mengatakan, “Hal ini
tidak mungkin telah terjadi,
kecuali jika memang bulan pernah
terbelah lalu bersatu kembali”.
Mendengar paparan itu, ketua Al-
Hizb Al-Islamy Inggris
mengatakan :
“Maka aku pun turun dari kursi
dan berkata, “Mukjizat
(kehebatan) benar-benar telah
terjadi pada diri Muhammad
sallallahu alaihi wassallam 1400-
an tahun yang lalu.
Allah benar-benar telah
mengolok-olok AS untuk
mengeluarkan dana yang begitu
besar, 100 juta dollar lebih,
hanya untuk menetapkan akan
kebenaran muslimin!
Subhanallah.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

no spam yaa